senin,21 november 2016
Pencak adalah
gerak serang bela yang teratur menurut tempat, sistem, waktu, iklim dan
selalu menjaga kehormatan masing-masing secara kesatria dan tidak mau
melukai perasaan (aspek lahiriyah).
Silat adalah
gerak serang bela yang erat hubungannya dengan rohani, menghidup
suburkan naluri, menggerakkan nurani, langsung berhubungan dengan
Kehadirat Allah SWT dengan suatu keimanan dan ketakwaan (aspek
batiniyyah), pesilat akan tenag, berani, tajam dan jauh pandangan
hatinya, dapat bergerak diluar dugaan dan memiliki kekuatan gaib.
Empat Aspek
Pencak Silat :
1. Aspek
Pembinaan Mental Spriritual
Tanpa pembinaan Mental spiritual, seorang yang belajar
pencak silat hanya mempelajari sebagian kecil saja dari Pencak Silat itu
sendiri. Aspek ini menjadi jiwa dari setiap gerakan bela yang dilakukan
yang kokoh tapi kosong itu. Pada hakikatnya Pencak Silat menjadi sekedar
alat agar langkah kita semakin mantap, keyakinan ( iman ) menjadi kuat
dan meningkatnya ketakwaan kepada Allah untuk beribadah Ikhlas
kepadaNya. Disini terjadi pengolahan sukma, hasilnya sering disebut
tenaga dalam atau tenaga rasa. Ada dua macam pengolahan yaitu tenaga
dalam nafas dan tenaga dalam batin. Dua-duanya mempengaruhi aspek mental
spiritual orang-orang yang berhasil membangkitkannya. sebagai 'isi' dari
gerakan belanya.
2. Aspek Bela Diri
Ciri Umum bela diri pencak silat antara lain dapat
menggunakan seluruh bagian tubuh dan anggota badan, dari ujung rambut
sampai ujung kaki untuk membela diri. Ciri lainnya adalah dapat
dilakukan dengan tangan kosong, maupun menggunakan senjata. Pada
prinsipnya tidak ada senjata khusus yang digunakan, semua benda dapat
dijadikan senjata, seperti saputangan, tas, payung, batu, pasir dsb.
Ciri-ciri khusus Bela diri Pencak silat,
yaitu :
- Memiliki sikap tenang, lemas tapi selalu waspada.
- Menggunakan kelenturan, kecepatan, kelincahan, tempo (waktu sekejap) dan menentukan sasaran yang tepat dengan suatu gerak refleks.
- Prinsip timbang badan, gerakan berdasarkan permainan posisi dengan pemindahan titik berat badan dengan cepat, mencari ketidakseimbangan lawan.
- Memanfaatkan setiap serangan dan tenaga lawan. Mengeluarkan tenaga sesedikit mungkin, sehingga dapat menghemat dan menyimpan tenaga.
- Aspek bela diri pencak silat bukan untuk mengalahkan lawan, tetapi lebih kepada bagaimana menguasainya.
Semacam Kode etik Pesilat dalam membela diri
:
- Pesilat boleh punya lawan, tetapi tidak boleh punya musuh.
- Pesilat harus menghindari bentrokan, jika tidak bisa dihindari, Pesilat pantang surut.
- Pesilat harus tetap berusaha menghindar, bila lawan menyerang.
- Pesilat boleh menangkis, bila lawan tetap menyerang dan mulai mendesak.
- Bila tetap terus menyerang, dan mulai membahayakan, pesilat boleh membuang kekuatan lawan dengan gerakan halus, dan melumpuhkannya dengan kelelahannya sendiri.
3. Aspek Olah Raga
Sesuatu bisa disebut olah raga jika mengandung unsur :
sukarela, rekreasi, latihan, prestasi dan sportif.
- Sukarela berarti tidak ada paksaan untuk berlatih
- Rekreasi berarti untuk kesenangan dan pemulihan kesegaran jasmani dan rohani
- Latihan berarti keharusan dan kewajiban yang didorong rasa tanggung jawab untuk mengembangkan fungsi positif Pencak silat. Bukan hanya ingin, tapi harus rutin.
- Prestasi akan didapat setelah melalui latihan-latihan. akan ada peningkatan penguasaan teknik, stamina dan segala kemampuan tubuh, yang dapat diukur oleh pesilat itu sendiri dari hasil latihannya.
Sportifitas berarti prestasi kemajuan latihan dapat
dipertandingkan dalam gelanggang.
4. Aspek Seni
Gerakan Pencak silat terdapat unsur keindahan. Paduan
gerakan lembut, lemah dan halus dengan gerakan keras dan bertenaga
berkesinambungan akan menghasilkan karya seni yang indah dipandang.
Inilah yang disebut Kembangan atau Menaren.
Kembangan adalah gerakan tambahan yang mengandung unsur
keindahan yang digunakan sebagai gerakan pendukung gerakan utama dalam
mendekatu atau menjauhi lawan, menyerang atau mengelak. Dengan
penguasaan teknik yang tinggi, kembangan akan menjadi sangat efektif
dalam menghilangkan jarak dengan lawan.
Dalam Pertunjukan-pertunjukan, gerakan kembangan ini
biasanya dipadukan dengan kesenian musik tradisional, seperti jidor di
daerah Jawa Timur, Kendang Pencak di Jawa Barat, bahkan tepukan tangan
pun digunakan untuk mengiringi gerakan kembangan ini seperti si Sumatera
Barat.
Pengembangan aspek ini harus memperhatikan unsur gerak
tubuh, seperti : ruang
(arah - delapan penjuru mata angin, level - Posisi tinggi atau rendahnya
tubuh dengan lantai, perluasan - menunjuk cara tubuh bergerak menjauh
atau mendekat, garis - sebagai panduan gerakan anggota tubuh lurus atau
melengkung ), Tenaga (
intensitas, tekanan, dinamika dan kualitas ), waktu
( cepat lambatnya gerakan, serangkaian gerak yang panjang tanpa
pemberitahuan, rangkaian gerak yang singkat, memiliki awal, puncak dan
akhir).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar