sabtu,12 november 2016
Pencak silat sudah
dikenal di Indonesia sejak abad ke-7 dan merupakan hasil budaya bangsa Indonesia
sendiri (rumpun Melayu). Pada tanggal 18 Mei
1948 dibentuk IPSSI (Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia) di Surakarta, kemudian
pada tahun 1950 diubah menjadi IPSI (Ikatan Pencak Silat Indonesia). Secara resmi,
pencak silat mulai dipertandingkan pada PON VIII tahun 1973 di Jakarta. Saat
ini pencak silat tidak hanya berkembang di Indonesia, tetapi sudah menyebar ke
seluruh dunia. Bahkan pada tanggal 11 Maret 1980 dibentuk PERSLAT (Persekutuan
Pencak Silat Antarbangsa).
Pencak silat merupakan salah satu cabang
bela diri yang mengedepankan nilai seninya maka dalam penyebutan sehari-hari
sering digunakan istilah seni bela diri pencak silat.
Manusia selain
diberi jasmani yang sempurna juga mempunyai akal budi dan daya pikir untuk
mempertahankan diri. Oleh karena itu, terciptalah cara atau sistem bela diri khas
Indonesia yang disebut silat.
1.Prinsip-prinsip
Bela Diri Pencak Silat
a. Prinsip-prinsip
bela diri pencak silat
Prinsip-prinsip bela diri pencak silat
adalah:
1. Seorang pesilat
tidak berbuat hal-hal yang dapat mencelakai diri sendiri.
2. Tidak memancing
kericuhan.
3. Pembelaan diri
merupakan prinsip utama dalam pencak silat.
4. Tidak mencari musuh.
b. Sifat-sifat
seorang pesilat
Sifat
yang harus ditanamkan dalam diri pesilat adalah:
1. Harus
mempergunakan kepandaiannya untuk menolong orang.
2. Tidak boleh
menonjolkan diri atau sombong, terlebih-lebih sewenang-wenang.
3. Tidak boleh
mencari musuh atau mempunyai musuh.
4. Tidak boleh
menyerang terlebih dahulu, bahkan harus menghindari bentrokan atau perselisihan
dari kemungkinan adanya kesalahpahaman.
c. Sikap seorang
pesilat menghadapi perselisihan
Sikap yang harus dilakukan oleh seorang
pesilat dalam menghadapi perselisihan adalah:
1. Pantang surut
atau menyerah.
2. Tetap berusaha
mengelak.
3. Jika terpaksa
baru menangkis.
4. Jika tidak
sempat menangkis, harus membuang kekuatan lawan dengan mengikuti arah geraknya,
sehingga jika kena tidak terasa sakit.
5. Tidak boleh adu
tenaga, baik jasmaniah maupun tenaga rohaniah dengan kasar.
2. Fungsi Pencak
Silat
a. Fungsi pencak
silat untuk seni
Pencak silat ditinjau dari sudut seni
harus mempunyai keselarasan dan keseimbangan antara wirama, wirasa, dan wiraga,
atau keserasian irama, penyajian teknik, dan penghayatan. Pada seni pencak
silat penekanan dan dominasi dapat diletakkan pada:
1. gerak bela diri
yang diperhalus dan diperindah;
2. gerak tari yang
mengambil motif-motif bela diri pencak silat;
3. gerak tari yang
diwarnai gerak pencak silat sekadarnya sebagai situasi saja; dan
4. gerak perpaduan
yang seimbang dan selaras antara tari dan bela diri.
b. Fungsi pencak
silat untuk bela diri
Fungsi pencak silat untuk bela diri
sesuai dengan ciri-ciri umum pencak silat Indonesia, antara lain:
1. Pencak silat
mempergunakan seluruh bagian anggota tubuh dari ujung jari tangan, kaki sampai
kepala.
2. Pencak silat
dapat dilakukan dengan tangan kosong dan dengan senjata.
3. Pencak silat
tidak memerlukan senjata tertentu. Benda apapun dapat dijadikan senjata (sapu tangan, tas, payung, ikat pinggang, dan sebagainya).
c. Fungsi pencak
silat untuk pendidikan
Hasil akhir dari pengajaran olahraga
pencak silat adalah kemampuan, keterampilan, dan kemantapan dalam
mempertahankan dan membela diri terhadap ancaman bahaya dari dalam maupun luar,
serta untuk menjamin keselarasan dengan alam sekitarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar